Mas kahwin untuk bidadariku
Adalah sekuntum bunga melati
Yang aku petik
Dari sujud sembahyangku
Setiap hari
Buah cintaku
Dengan bidadariku
Adalah lahirnya sejuta generasi teladan
Yang menggendong tempayan- tempayan kemanfaatan
Bagi manusia dan kemanusiaan
Pada setiap tempat
Pada setiap zaman
Mereka lahir demi kesejatian sebuah pengabdian
Dalam abad- abad yang susah
Abad- abad tidak mengenal Tuhan
Abad- abad hilang naluri kemanusiaan
Abad- abad berkuasa rejim- rejim kemungkaran
Dan mereka tetap kekar dan setia
Membela kebenaran
Dan keadilan
Perjuangan kami berterusan
Sambung menyambung pada setiap generasi
Tak berpenghabisan
Terus bergerak
Mengaliri ladang- ladang peradaban
Seperti cintaku
Pada bidadariku
Yang terus tumbuh
Semakin subur
Dari hari ke hari
Laksana kalimat- kalimat suci
Di hati para solihin
Di hati para nabi.
Dipetik dari novel Pudarnya Pesona Cleopatra
Adalah sekuntum bunga melati
Yang aku petik
Dari sujud sembahyangku
Setiap hari
Buah cintaku
Dengan bidadariku
Adalah lahirnya sejuta generasi teladan
Yang menggendong tempayan- tempayan kemanfaatan
Bagi manusia dan kemanusiaan
Pada setiap tempat
Pada setiap zaman
Mereka lahir demi kesejatian sebuah pengabdian
Dalam abad- abad yang susah
Abad- abad tidak mengenal Tuhan
Abad- abad hilang naluri kemanusiaan
Abad- abad berkuasa rejim- rejim kemungkaran
Dan mereka tetap kekar dan setia
Membela kebenaran
Dan keadilan
Perjuangan kami berterusan
Sambung menyambung pada setiap generasi
Tak berpenghabisan
Terus bergerak
Mengaliri ladang- ladang peradaban
Seperti cintaku
Pada bidadariku
Yang terus tumbuh
Semakin subur
Dari hari ke hari
Laksana kalimat- kalimat suci
Di hati para solihin
Di hati para nabi.
Dipetik dari novel Pudarnya Pesona Cleopatra
No comments:
Post a Comment